Pusat Herbal Lengkap Di Cianjur Menyediakan berbagai macam HERBAL BERKUALITAS dari dalam & luar negeri,Juga menyediakan peralatan kesehatan Untuk terafis thibbun nabawiy ataupun di bidang kedokteran,bidan,dan perawat. mulanya sebuah toko herbal di cianjur yang melayani customer dari cianjur saja,namun Karena permintaan pesanan customer dari luar kota semakin banyak,maka kami sediakan TOKO HERBAL ONLINE ini. UNTUK INFO DAN PEMESANAN HUBUNGI: 0857-2004-3304 / 0877-2000-4343
Rabu, 19 Februari 2014
SINGLE FEMALE
Assalamu'alaikum.wr.wb. afwan sebelumnya saya menuliskan hal ini hanya bermaksud untuk berbagi ilmu dari buku yang pernah saya baca, buku tersebut berjudul " Single Female" karya Inayati Ashriyah terbitan ZIP publishing. Dalam satu buku tersebut ada bab yang menggugah saya ketika membacanya walaupun saya seorang ikhwan, tapi ada makna yang begitu mendalam di tulisan bab tersebut yang menceritakan curhat seorang wanita dalam buku hariannya sesaat sebelum melepas masa lajangnya. Catatan yang dapat dijadikan semangat para lajang yang saat ini sedang menantikan saat-saat yang sama, yang mendebarkan. Ini dia curahan hati wanita tersebut , semoga bermanfaat.
Dunia ini lautan dari semua kemungkinan dan pilihanku sesungguhnya tak terbatas. Aku memilih untuk mengikuti kebahagiaanku dan akhirnya kebahagianlah yang memilih untuk mengikutiku. Aku meraih potensi tertinggi dariku dan aku membiarkan orang-orang untuk meraihnya juga. Aku fokuskan diri pada kekuatan pikiran dan hatiku dan menggenggam tujuanku sebagai refleksi dari harapan serta mimpi-mimpiku.
Aku mendengarkan hati nuraniku dan ia membimbingku pada kebaikan-kebaikan. Aku sangat bersyukur atas anugerah terindah yang sangat aku idam-idamkan selama ini. Dan rasa syukurku terus bertambah seiring bertambahnya kebaikan yang aku terima. Dengan gagah berani aku tetap melangkah dalam perjalanan ini, dan hidupku ini adalah inspirasi bagiku. Akulah yang bertanggung jawab pada hidupku, dan aku sendiri yang harus berusaha membuat mimpi-mimpiku terwujud.
Waktuku telah tiba untuk bersanding dengan lelaki pilihanku. Aku senandungkan perasaanku melalui ayat-ayat-Nya. Permintaanku kepada-Nya selama ini sungguh menggunung. Aku bersyukur karena Allah telah hadirkan dia untukku. sungguh, tak terlintas sebelumnya dia ada dalam pikiranku atau mimpi-mimpiku. Dia tiba-tiba saja datang menyapa dan aku katakan 'Ya" kepadanya untuk sesuatu yang berat tanggung jawabnya. Dari manakah datangnya semua kekuatan ini?
Tak lelah ibuku menasihatiku. Semua nasihatnya ternyata memberikan kekuatan baru untukku sehingga aku makin yakin melangkah lebih jauh lagi. Tak henti-hentinya ia membisikan ke telingaku bahwa aku adalah gadis kecilnya yang hebat. Aku masih ingat kata-katanya sebelum kalimat suci itu diucapkan.
Bersinergi dengan pendampingku kelak dalam mengarungi bahtera rumah tangga menjadi nasihat pertamanya. Banyak bertanya untuk segala hal yang tidak aku pahami menjadi jalan untuk masa depan. Ia pun mengajariku untuk selalu mencari jawab dari semua pertanyaanku. "maka bertanyalah kepada orang-orang yang mempunyai pengetahuan jika kamu tidak mengetahui,"
(QS. an-Nahl (16): 43)
Nasihat keduanya untukku adalah agar aku senantiasa jujur dalam setiap urusan. Aku dan pendampingku dituntut untuk jujur dan saling terbuka sejak hari pertama akad nikah diucapkan hingga akhir kehidupan kami. Kejujuran kami akan sangat berarti bagi proses perkembangan anak-anak kami kelak. "Wahai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah, dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar( jujur)." (QS. at-Taubah (9): 119 )
Ibuku melanjutkan nasihatnya tentang kejujuran ini. Sesungguhnya kejujuran itu menunjukan jalan menuju kebaikan dan sesungguhnya kebaikan itu akan menunjukan jalan menuju surga. Sesungguhnya seorang laki-laki akan senantiasa berlaku jujur hingga ia ditulis di sisi Allah kelak sebagai orang yang jujur. Dan sesungguhnya kebohongan itu akan menunjukan jalan menuju kemaksiatan(dosa) dan sesungguhnya kemaksiatan (dosa) itu menunjukan jalan menuju neraka. Dan sesungguhnya seorang laki-laki yang selalu berbohong hingga ia ditulis di sisi Allah kelak sebagai pembohong ( pendusta ). (HR. Bukhari dan Muslim )
Nasihat ibuku terus berlanjut. Aku tahu pasti nasihatnya banyak sekali karena ia sudah pernah berada disana, di tempat yang akan aku datangi tak berapa lama lagi. Aku percaya kepadanya bahwa nasiahtnya sungguh mulia. Wajib bagiku mendengarkan dan menjadikannya sebagai panduan. Ibuku sangat mewanti-wanti agar aku selalu menjaga rahasia-rahasia kehidupan kami berdua, sekalipun terhadap orang terdekat. Dengan demikian, rumah kami nantinya senantiasa dikelilingi kehormatan dan kemuliaan.
Mataku masih terjaga saat ibuku menyelesaikan nasihat ketiganya. Sungguh, aku tak sabar ingin mendengar nasihat keempatnya karena aku benar-benar membutuhkannya. Tak sungkan ibu mengatakan hal penting lainnya tanpa aku paksa. Ibu sungguh senang saat itu. Ia katakan kepadaku bahwa aku tidak perlu membebani diri dengan hal-hal di luar batas kemampuanku. Dengan begitu niscaya aku dan pendampingku dapat menemukan dan merasakan sesuatu yang berharga dan bernilai tinggi di dalam rumah tangga kami.
Aku terus mengangguk dan mengulang-ulang nasihatnya. Tidak cukup mengingatnya saja, aku menuliskannya karena aku takut suatu saat nanti aku lengah, catatanku nantinya dapat mengingatkanku lagi. Dan inilah kekayaanku yang dapat aku wariskan nantinya kepada putra dan putriku, persis seperti yang ibu lakukan kepadaku saat ini.
Aku terus meminta kepada ibuku untuk menambahkan kebijaksanaan dalam hidup melalui nasihat kelimanya. Ibuku berkali-kali mengulang kata ini, " Sabar, sabar, dan sabar". Aku diminta sabar dalam persoalan cinta, persoalan hidup, dalam menerima perbedaan, dan dalam beramal saleh.
Aku rasa, semua nasihat ibu belum cukup untuk bekalku. Aku masih merajuk meminta satu nasihat lagi kepadanya. Walaupun malam makin menepi, tak tampak kelelahan dari ibuku. Menurut ibuku, aku dilarang mudah capek dan menyerah karena masih ada satu kewajiban lagi yang harus aku lakukan nantinya. Aku dan pendampingku harus senantiasa saling menjaga dan melindungi benih-benih cinta yang telah tumbuh dan berkembang dalam hati sanubari dari penyakit-penyakit hati. Namun, tidak cukup itu saja karena ternyata aku harus mampu membedakan antara cinta dan nafsu.
Ibuku memnghentikan nasihatnya, hingga nasiaht keenam. menurutnya, aku masih bisa mendatanginya kapan pun aku mau, bukan saat aku dalam masalah, bukan pula karena aku mengadukan suamiku, melainkan karena aku merindukan kelembutan dan nasihat-nasihatnya. tak kuasa kubayangkan kelakapakah aku masih bisa melakukan hal menyenagkan ini bersama putriku.
Ya Allah, perkenankan aku melalui masa-masa indah seperti ini.
Ibuku telah berbuat segalanya demi kebahagiaanku. Lusa aku tidak lagi menjadi tanggungan ibu dan ayahku. Aku sudah menjadi tanggung jawab suamiku. tak sabar rasanya menjalani tanggung jawab yang satu ini. Aku merasa tertantang. Dengan doa orang tuaku, aku mulai melangkah. Hari ini adalah hari terakhir masa lajangku. Seperti apakah rasanya esok dan lusa?
Aku menyelamati diriku. Selamat, aku benar-benar layak mendapatkan kebahagiaan yang selama ini aku impikan. Terima kasih karena aku masih diberi kesempatan untuk merasakan cinta dan kebersamaan. Tidak banyak yang bisa aku lakukan. Mungkin belum banyak, karena aku yakin kehadiranmu di sisiku daapt menyempurnakannya. Sampai jumpa nanti, " Suamiku."
Syukron jazakallah. Afwan bila ada kata-kata yang tidak berkenan dalam hal ini bagi sahabat semua. Semoga bermanfaat bagi diri saya pribadi khususnya juga kelak bagi pendamping hidup saya, yang Allah telah menyimpannya sebagai bagian taqdir ketetapannya bagi diri saya. insya Allah. aamiin....
sumber:no name
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar